Rembang, Swatani.id
Tanaman kapulaga saat ini tengah dikembangkan sejumlah petani di Kabupaten Rembang. Kapulaga adalah jenis tanaman yang tumbuh subur dilahan dataran tinggi dan berhawa sejuk.
Tanaman yang dikembangbiakkan melalui tunasnya ini cukup menggairahkan petani. Pasalnya permintaan pasar ekpor kapulaga belakangan ini cukup menjanjikan.
Sekretaris Assosiasi Rempah Rembang (ARR) Surikno yang juga pendamping petani kapulaga mengatakan, petani menjalin kemitraan dengan perusahan expor CV. Kapulaga Mandiri Magelang. Saat ini perusahaan ini tengah mengembangkan tanaman kapulaga di Rembang.
“Ada desa sepuluh desa yang kini mengembangkan tanaman kapulaga antara lain ; Desa Kajar, Sukolilo, Sendangcoyo, Pancur, Langkir, Trenggulungan, Sale, Rendeng, dan Pakis,” katanya.
Di wilayah Rembang banyak lahan tidur yang belum dimanfaatkan ( lahan tidur ) dengan adanya kemitraan ini lahan tidur itu, digunakan untuk mengembangkan tanaman kapulaga.
“Saat ini terdapat 20 petani yang mengembangkan tanaman ini. Jumlah bibit yang mereka tanam antara 1.000 sampai 2.000 batang,” tambahnya.
Pengembangan tanaman kapulaga ini, hambatan banyak juga yang dihadapi petani. Salah satunya petani kesulitan untu mendapatkan bibit. Harganyapun cukup mahal sekitar Rp. 9 ribu per bibit atau per batang.
Harga tergantung jenisnya ada dua jenis bibit yaitu jenis lokal atau ekspor. Untuk yang jenis ekpor harganya memang sedikit mahal. Bahkan Untuk memenuhi kebutuhan bibit, didatangkan dari Pangandaran Jawa Barat.
“Jenis tanaman kapulaga yang dikembangkan Hibrida dengan kualitas ekspor. Jenis pupuk yang digunakan pupuk organik dan tidak menggunakan pupuk kimia,” katanya.
Pengembangan tanaman kapulaga sementara karena masih tahap budidaya maka perusahaan mitra tidak mentarget. ( Sutrisno / Rbg)