Cilegon, Swatani.id
Karantina Pertanian Cilegon kembali merangkum data ekspor dedak gandum sebanyak 58 ribu ton atau senilai Rp. 294 miliar dengan frekuensi 127 kali selama kurun waktu Januari – Juni 2021, Senin (26/7).
Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, jumlah ini meningkat 100%. Pada Januari – Juni 2020, ekspor dedak gandum hanya mencapai 29 ribu ton atau senilai 115 miliar rupiah dengan frekuensi 112 kali pengiriman.
“Artinya kinerja ekspor pada volume komoditas dedak gandum dalam semester I naik 101 % pada total volume ekspor. Jika dilihat dari nilai rupiahnya maka naik sebanyak 154%,” terang Arum Kusnila Dewi Kepala Karantina Pertanian Cilegon melalui pesan singkat.
Sedangkan untuk negara tujuan ekspor adalah Tiongkok, Vietnam, Thailand, Papua Nugini, Timur Leste dan Jepang. Namun Arum menjelaskan bahwa negara tujuan ekspor dedak gandum asal Cilegon ini adalah Tiongkok.
“Meski dunia sedang dalam pandemi Covid-19 namun kinerja ekspor asal industri Kota Cilegon masih menunjukkan tren yang baik. Dengan mematuhi protokol kesehatan Covid – 19, Pejabat Karantina Pertanian Cilegon akan terus melakukan pelayanan karantina. Hal ini kami lakukan untuk guna memfasilitasi ekspor agar terus lancar dan tidak mengalami penolakan,” pungkas Arum.