Madiun, Swatani.id
Gaya sehat sudah menjadi tren seiring dengan kesadaran masyarakat untuk menjaga imunitas dan kesehatan terlebih dahulu masa pandemi. Untuk itu diperlukan asupan pangan yang sehat dan bergizi sebagai sumber energi.
Dalam upaya menjamin ketersediaan pangan tersebut, berdasarkan
Undang-undang Nomor 18 tahun 2012 tentang pangan dan peraturan pemerintah Nomor 17 tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi, Kementerian Pertanian menggulirkan gerakan pangan pangan, menawarkan alternatif beras sebagai sumber karbohidrat dan energi yang sehat, salah satunya yaitu Porang.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy ketika menghadiri Gerakan Panen Porang di Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Kamis (17/06) bersama Menteri Pertanian Sayhrul Yasin Limpo mengatakan bahwa dalam dunia kesehatan, kandungan Porang sangat istimewa. Salah satunya ada unsur glukomanan yang sangat bermanfaat untuk semua hal termasuk untuk kesehatan. Tidak hanya itu, berbagai macam produk turunan Porang juga dapat digunakan untuk diet.
“Sekarang dipasar ada mie porang yang harganya sangat keren dan sebagian besar, masih mudah-mudahan nanti Bapak Menteri Pertanian dapat mendorong untuk segera mengganti makanan yang tidak ramah dengan kesehatan terutama yang dipakai sehari-hari,”ujar Muhadjir .
Menko PMK juga mengatakan pengembangan komoditas Porang punya andil mengentaskan kemisikinan di Kabupaten Madiun. Kedepan, pengembangan komoditas ini juga diharapkan tetap memberikan jaminan kesejahteraan pada petani porang bahkan sekaligus meningkatkan kesejahteraan para petani.
“Jadi Porang ini sangat dijanjikan dan harus kita kawal betul dalam memastikan kemudian riset-riset untuk meningkatkan dan itu betul-betul bisa menjamin bahwa petani Porang ini terjamin kesejahteraannya, syukur-syukur akan meningkat,” imbuhnya.
Sejak tahun 2020, Kementerian Pertanian (Kementan) menurut Mentan SYL telah mengembangkan komoditas Porang secara optimal dengan mendorong baik hulu maupun hilir. Saat ini Porang dan sarang burung walet bahkan sudah ditetapkan sebagai komoditas super prioritas untuk meningkatkan nilai ekspor pertanian.
“Sejak 2020 Kementan memasukkan ini dalam komoditas pertanian walaupun tanaman sudah lama ada tapi ini tanaman hutan sebenarnya. Jadi sekarang kita optimalkan bahkan Bapak presiden mengatakan Porang harus menjadi harta karun kita yang baru mengangkat ekonomi,” kata Mentan usai melakukan panen Porang.
Mentan menambahkan Kementan akan segera menjabarkan agenda dalam pengembangan budidaya, pasca panen bahkan hilisasi porang. Tidak hanya itu, Mentan juga mendorong para petani untuk turut mengembangkan porang di berbagai daerah.
“Saya berharap semua orang di dunia ini tahu bahwa Porang itu asalnya dari Indonesia. Tentu saya juga mendorong semua pihak dengan kekuatan pertanian yang semakin maju, mandiri dan modern ini mampu menghasilkan porang yang berkualitas,” pungkasnya.