Jakarta, Swatani.id
Mahasiswa, generasi muda maupun kaula muda kini didorong bukan lagi kerja di kantoran. Tapi menggeluti sektor agrobisnis atau jadi petani. Atau bahasa populernya green jobs.
Cuma, menurut Dekan sekaligus doses Fakultas Pertanian IPB, Sugiyanta, anak muda yang jadi petani hanya satu persen dibanding generasi tua.
Walau mengecewakan, namun peluang cukup besar bagi anak muda di pertanian.
“ Peluang Anda ke depan menjadi pengusaha petani itu terbuka lebar,” paparnya merespon isu ketahanan pangan nasional yang dikhawatirkan terganggu di masa pandemi, seperti dilansir dari laman IPB University, Kamis (13/8/2020).
Ke depannya, diprediksi hanya segelintir generasi muda yang tertarik untuk menyelami usaha di dunia pertanian.
Terlebih kepemilikan sawah petani pun, kata dia, sebagian besar kurang dari satu hektar sehingga setinggi apapun produktivitasnya, dinilai tidak akan terlalu menguntungkan.
Petani muda dan dukungan teknologi,
Sugiyanta menerangkan, bantuan teknologi 4.0 untuk mempermudah petani dalam mengelola perkebunan dan persawahan menjadi nilai lebih untuk saat ini.
Lapangan kerja bagi generasi muda sendiri bisa diciptakan melalui Komunitas Estate Padi (KEP).
Anak muda dapat bekerja untuk mengorganisasikan dan mengelola padi secara efisien. Kerja sama dengan beberapa lembaga pun terbuka luas.
Direktur Kerja Sama dan Hubungan Alumni IPB University Syarifah Iis Aisyah menambahkan, mahasiswa juga perlu dibina untuk meningkatkan jumlah lulusan agronomi yang berwirausaha khususnya di bidang pertanian dan perikanan.
Program kewirausahaan, kata dia, diperlukan untuk mengubah persepsi bahwa greenpreneur bukanlah pekerjaan yang sepele.
Bila dikelola secara profesional, keuntungannya pasti menjanjikan.
Fasilitas IPB University seperti Sabisa Farm pun dapat membantu mahasiswa mempelajari bagaimana memulai usaha di bidang agronomi.
Tren green jobs bagi generasi muda pun membawa Sandiaga Uno untuk membuka program Rumah Siap Kerja.
Selain untuk menciptakan lapangan kerja, program tersebut juga dibentuk dengan konsep lifetime companion untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta keterampilan yang menjadi nilai penting agar generasi muda dapat bersaing di lapangan.
Menurut Sandiaga, saat ini Rumah Siap Kerja telah melatih lebih dari 15.000 orang serta telah membuka lebih dari 10.000 lapangan kerja.
“Bahwa kami ingin menjadi sahabat untuk pengembangan karier, pengembangan skill, dan link and match. Khususnya di dunia kerja termasuk di sektor pertanian dan perikanan terutama juga sektor pangan,” ungkapnya. (***)