Surplus Beras, Bupati Rembang Tolak Impor Beras

Rembang, Swatani.id 

Menanggapi isu terkait impor beras yang akan dilakukan oleh pemerintah Indonesia, bupati Rembang Abdul Hafid ikut angkat bicara. Hal itu diungkapkan saat ditemui oleh awak media Senin lalu ketika di Gedung Bupati Rembang.

Hafidz mengatakan dirinya menolak adanya impor beras. Masalahnya saat ini sejumlah daerah di indonesia mengalami surplus. Terutama di Rembang.

“Impor beras saya ya menolak, jelas menolak. Sini sudah lebih-lebih. La wong sini surplus kok.” Ungkapnya

Menurutnya saat ini di Rembang terdapat 300 ribu ton lebih beras yang dihasilkan pada tahun ini. Potensi itu ia lihat dari perhitungan perkiraan lahan di Rembang yang ditanami padi sekitar 30 ribuan hektar.

“Jadi hampir 30 ribu hektar di sempel saja setiap hektar tujuh koma sekian ton dan hasilnya bagus,” Jelasnya.

Potensi tersebut menurut Abdul Hafidz juga kemungkinan bertambah. Mengingat curah hujan yang masih baik di Rembang, potensi hasil panen padi di Rembang kian bertambah.

“Kita juga sudah mulai tanam ke 2 dan kita proyeksi kan 60 persen pada tanam ke dua. Kalau berhasil semua. Musim tanam satu kan sudah berhasil. Dan tanam ke dua ini saya tetap optimistis ya karena curah hujan makin tinggi kalau kita asumsikan kan 7 ton dengan jumlah 30 ribu hektar ya nanti sekali panen sekitar 300 ribu ton lebih sehingga mengalami surplus,” katanya.

Akan hasil panen yang cukup baik itu ia berharap juga terhadap kepada Bulog untuk menyerap hasil panen masyarakat. Sehingga pemerintah tidak usah melakukan impor beras.

“kita berharap bulog sebagai tangan pemerintah untuk membeli hasil panen dari para petani dengan standar yang sesuai. Jadi tidak alasan untuk tidak menerima karena ini mereka diberi tugas untuk membeli dari hasil perani.” tandasnya. (Sutrisno)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *