Jambi, Swatani.id
Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Jambi mencatat kinerja ekspor pertanian diwilayah kerjanya pada Semester I tahun 2021, yakni total volume 718,3 ribu ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp. 2,944 triliun.
Capaian volume ini meningkat 20,15% dan untuk nilai meningkat 50,97%, dibandingkan performa kinerja ekspor pada periode sama di tahun sebelumnya (Y on Y).
“Peningkatan ini dipicu dengan dilakukannya ekspor langsung dari Pelabuhan Talang Duku, setelah sebelumnya melalui pelabuhan diluar Jambi,” jelas Kepala Karantina Pertanian Jambi, Turhadi Noerachman melalui keterangan tertulisnya, Senin (12/11).
Menurut Turhadi, sebelumnya biji kopi dan kayu manis diekspor melalui pelabuhan-pelabuhan lain. Kini, dengan sinergisitas antar entitas dan pelaku usaha sebanyak 27,78 ton biji kopi dan 122,38 ton kayu manis asal Jambi telah dapat diekspor secara langsung.
“Sehingga nilai tambah dapat langsung diterima oleh petani dan pelaku usaha di Jambi,” terangnya.
Masih menurut Turhadi, pinang masih menduduki peringkat teratas sebagai komoditas unggulan ekspor Jambi. Frekwensi pengirimannya mencapai 540 kali dengan tujuan lebih ke-12 negara tujuan.
“Ada yang menarik dengan komoditas kelapa bulat, ekspornya menurun 12% dibanding tahun lalu. Namun olahan kelapa berupa kopra meningkat empat kali , yakni 1.605 ton sementara tahun lalu hanya 480 ton,” paparnya.
Anita, Sub Koordinator Substansi Karantina Tumbuhan Jambi pada saat yang sama menambahkan terkait kondisi eksportasi komoditas cangkang sawit. Menurutnya, komoditas ini masih tetap
memberikan kontribusi yang cukup besar dalam mendongkrak volume dan nilai ekspor Provinsi Jambi.
Meskipun pada bulan April, Mei dan Juni mengalami perlambatan. “Informasi dari eksportir bahwa salah satu penyebabnya karena adanya kenaikan bea ekspor yang semula 20 USD/ton di bulan Desember 2020 terus meningkat menjadi 35 USD/ton pada bulan Juni 2021,” ujar Anita.
Menjaga Performa Kinerja Ekspor
Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang mengapresiasi capaian kinerja ekspor pertanian di Provinsi Jambi pada semester I tahun 2021.
Sebagai informasi, selain melaksanakan tugas perkarantinaan berupa pengawasan keamanan dan pengendalian mutu pangan dan paka asal produk pertanian, Barantan juga diberikan tugas strategis untuk mengawal kinerja ekspor pertanian oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Bambang menyebut langkah operasional tugas ini telah disiapkan untuk menjaga performa kinerja ekspor, yakni percepatanan layanan, pendampingan pemenuhan persyaratan teknis sanitari dan fitosanitari dan harmonisasi aturan dan protokol ekspor dengan negara tujuan ekspor.
“Terus perkuat sinergisitas, agar jika terdapat kendala dapat segera dicarikan solusinya. Untuk ekspor kita gerak cepat dan siapkan ‘karpet merah’, ” pesan Bambang.