Anggota Komisi IV DPR RI Puji Kementerian Pertanian (Kementan) dalam pelaksanaan program swasembada pangan yang turut mendongkrak kesejahteraan petani. Hal ini disampaikan dalam rapat kerja dengan Menteri Pertanian (Mentan) di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (21/06/2021).
Anggota Komisi IV DPR RI Edward Tannur mengapresiasi atas bantuan dan program Kementan yang bermanfaat bagi petani petani khususnya petani di NTT yang sangat terbantu dengan alat (Alsintan) yang dapat mengurangi kehilangan panen dan meningkatkan efektivitas kerja.
“Program P2L itu juga luar biasa dahsyatnya. Ibu-ibu rumah tangga sudah tidak ngerumpi aja sekarang sudah mulai tanam sayur , makan enak produksi sendiri sehingga menambah ekonomi keluarga. Jadi target pertanian menuju swasembada pangan arahnya baik dan petani semangat dengan itu,” terang Edward.
Anggota Komisi IV DPR RI, Yohanis Fransiskus Lema juga mengatakan bahwa Kementan melalui BPTP NTT menghasilkan benih padi inpari Nutri Zinc yang dapat membantu mengurangi stunting yang saat ini masih terjadi di NTT. Kedepan benih unggul hasil penelitian Kementan perlu mempromosikan penggunaan disosialisasikan sehingga petani dapat unggul benih sehingga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani dan masyarakat disekitarnya.
Terus terang atas nama masyarakat NTT, Sumba Timur, secara pribadi memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertanian yang telah menyetujui aspirasi kami dalam rapat dengar pendapat pada tanggal 25 Mei 2021 terkait realokasi anggaran dan kegiatan untuk mendukung program pelestarian plasma nutfah sapi sumba ongole (SO) sekitar 14 miliar rupiah,”
“Ini suatu bentuk dalam upaya membangun pengembangan plasma nutfah sapi sumba ongole sehingga kemudian kita bisa perlahan-lahan mandiri dalam aspek ketersediaan daging sapi,”ujar Yohanis.
Syahrul Yasin Limpo mengatakan dalam program dan anggaran TA 2022, Kementan akan fokus pada ketersediaan program, akses dan konsumsi pangan, program nilai tambah dan daya saing industri, program riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi, program pendidikan dan pelatihan vokasi dan program dukungan manajemen.
“Program terkait ketersediaan, akses dan konsumsi pangan berkualitas kegiatan utamanya antara lain pengembangan padi, jagung, kedelai, perbenihan/perbibitan, peningkatan produksi dan tanaman obat, pengembangan sarana dan prasarana, perkarantinaan pertanian. Kita fokus tingkatkan produksi pangan,”tutup Mentan.