Rembang, Swatani.id
Bupati Rembang H. Abdul Hafidz, S.Pdi, memimpin Panen Perdana Pembenihan Padi Hibrida Varietas HIPA 21.
Bersama Kapolres Rembang Kurniawan Tandi Rogre SIK, M.Si, Dandim 0720 / Rembang Letkol Kav Donan Wahyu Sejati, S.sos, di Desa Jinanten Kecamatan Sale Kabupaten Rembang, Kamis (17/12/2020) dimulai pukul 9.40 WIB.
Turut dalam kegiatan panen kali ini, Direktur Perbenihan Ditjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian Republik Indonesia, Dr.Ir.Mohamad Takdir Mulyadi, MM, Idrus dari Balai Besar Penelitian Padi Sukamandi Subang.
Karniati Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah,
PT Jarot Tunas Widji Inti Nayotama (TWIN) Kediri.
Plt.Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang Agus Iwan Haswanto, S.Pt., M.Si. Koordinator PPL Kecamatan Sale Joko Budiraharjo, SP.
Camat Sale Drs.Subhan.
Kapolsek Sale Iptu Rudi Prasetyo.
Pelda Mursidi mewakili Danramil Sale.
Kepala Desa Jinanten Yayuk Widayanti.
Kelompok Tani Desa Sale dan Jinanten.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Rembang Agus Iwan Haswanto dalam pelaporannya mengatakan, pelaksanaan Panen Pembenihan Padi Hibrida Varietas HIPA 21 merupakan kegiatan Pengembangan Pembinaan Pangan Berbasis Korporasi Petani.
Ditjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian RI, Mohamad Takdir Mulyadi, menyampaikan ucapan terima kasih atas fasilitasi, khususnya program perbenihan yang membuat benih padi hibrida.
Menurut Ditjen di Rembang ada dua program hibrida, yaitu padi dan jagung hibrida. Ia menilai penangkar petani yang ada di Rembang sudah cukup mumpuni.
“Kita terus mengawal dalam pelaksanaannya, karena ini teknologi baru.
Untuk meningkatkan produkasi pangan nasional, kita menggunakan varietas unggul Inbrida dan Hibrida, dari hasil penelitian kwalitas padi hibrida lebih tinggi dari inbrida.
Ini merupakan terobosan, minimal dapat meningkatan produktifitas nasional,” paparnya.
Ia mencontohkan di Cina sudah menggunakan hibrida dan hasilnya 2 kali lipat.
“Ini yang sedang kita lakukan. Seminggu yang lalu kita di Tuban, kita melepas ekspor untuk jagung hibrida ke Thailand.
Kebetulan di Sale jagung hibrida tahun 2019 ada 50 ha dan tahun ini luasnya sudah meningkat tiga kali lipat,” paparnya.
Ia menjelaskan Dirjen belum memperbolehkan mengimpor benih sebar, karena ini hasil rakitan anak bangsa, yang tujuannya agar produktifitas kita mampu untuk membendung impor dan cukup digunakan sendiri.
Teman- teman petani penyuluh kita tantang, di tetangga sebelah Jatirogo bisa ekspor jagung tahun depan Rembang bisa ekspor padi, selain untuk kebutuhan dalam negeri coba kita lempar keluar daerah atau luar negeri.
Ini tidak mudah harus ada sinergi, dukungan Bapak Bupati dan semua elemen, kita sukseskan pogram nasional.
“Kami dari kementrian atas nama Bapak Menteri, tak henti-hentinya mengajak mendukung program-program dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Kita tidak tahu pandemi berakhir kapan, dengan penduduk kita yang banyak, satu-satunya jalan kita menghasilkan sendiri,” tandasnya.
Ia menegaskan pada kwartal ini dari sektor tanilah kontribusi Pendapatan Domestik Bruto (PDB) yang positif, sebagai indikator perekonomian.
Sekali lagi terima kasih atas dukungan kesuksesan program ini di Kabupaten Rembang, semoga program ini bisa berlanjut dengan jumlah yang lebih banyak.
Sementara itu, Bupati Rembang H.Abdul Hafidz mengatakan,
atas nama Pemkab Rembang mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dintanpan, atas terselenggaranya Kegiatan Pengembangan Pembenihan Tanaman Pangan di Desa Jinanten.
Benar apa yang disampaikan tadi, salah satu tujuan program ini untuk kecukupan pangan dan kesejahteraan petani.
“Saya dan Pemkab Rembang terus mendorong bersinergi dengan pak direktur untuk lebih luas.
Berharap hal baru tentu ada pendampingan yang ekstra, khususnya pada pemasarannya karena dalam hal ini kadang-kadang petani masih ragu-ragu.
Mengusulkan bagaimana untuk menjaga mengantisipasi sesuatu hal, agar petani diansurasikan biar petani mantap,” kata Hafidz dalam sambutannya.
Lebih dari itu, di Rembang kondisi curah hujan rendah sumber air minim, dari 9.000 Ha pertanian hanya 4.000 Ha, lainnya tadah hujan.
“Saya mohon difasilitasi untuk sumur bor atau sumur dangkal.
Bibit yang sudah kita terima semua, ini juga perlu dievaluasi, agar tepat sasaran dan tepat waktu,” pintanya.
Terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah memberi bantuan, hal ini perlu kami sampaikan, lebih dari itu kita negara agraris kalau bisa hidup kita kecukupan pangan dari kaki sendiri.
Perlu disampaikan juga evaluasi tentang covid, setelah rapat dengan satgas covid ternyata ada lonjakan di Kabupaten Rembang, perlu kita evaluasi langkah strategis pencegahan.
Upaya yang kita lakukan kini, berharap masyarakat mematuhi protokol kesehatan, kebijakan yang kami lakukan setiap hari jumat pasar kabupaten kita tutup, kita semprot, tempat pariwisata 2 hari seminggu sekali kita tutup, akhir tahun kita tiadakan rame2 pesta akhir tahun, untuk pencegahan covid yang merajalela.
Berharap masyarakat sadar tentang covid, dan selalu mematuhi protokol kesehatan.
Kegiatan selesai pukul 11.00 Wib, berjalan denga tertib dan lancar yang diikuti 50 peserta. Acara melibatkan 5 personel pengamanan Polsek Sale dan 5 personil Koramil Sale.(Sutrisno/R).