Estimasi Panen Padi Februari Hingga Mei 2021 Petani Rembang Mencapai 179 Ribu Ton Lebih

Rembang, Swatani.id

Curah hujan yang cukup tinggi untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman padi dimusim tanam pertama tumbuh subur. Kondisi ini dirasakan juga petani di Kabupaten Rembang, sebagai salah satu penghasil padi.

Meski sebagian besar lahan pertanian tadah hujan. Petani di Kota Garam target panen pada musim tanam pertama yang diperkirakan Februari hingga Maret 2021 mendatang. Namun petani harus waspada terhadap serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang menyerang tanaman padi, sehingga hasil panen kurang maksimal.

Hasil pantauan wartawan Swatani dilapangan, ribuan hektar tanaman padi saat ini sebagian besar tanpak mulai berisi dan sebagian yang lainnya mulai menguning. Kali ini, jika tidak ada hambatan akan mendukung petani di wilayah ini bisa panen pada musim tanam pertama.

Areal tanaman padi di Kabupaten Rembang hampir merata di 14 kecamatan. Namun daerah yang menjadi lumbung (penghasil) padi dengan jumlah banyak dimusim tanam (MT) pertama, ada di 3 kecamatan termasuk; Kecamatan Sumber, Kaliori dan Kecamatan Bulu karena yang luasan tanamnya paling luas dibandingkan daerah lainnya.

Sedangkan jenis- jenis tanaman padi yang ditanam oleh petani di Rembang termasuk; (1) Padi Hibrida varietas SL 8, Hipa 21, Sembada, Mapan (2) Padi Inbrida varietas Inpari 32, Inpari 42, Ciherang, sidenok.

Salah satu petani Desa Sendangmulyo Kecamatan Sluke Slamet Sucipto, mengatakan curah hujan yang tinggi memang bagus untuk pertumbuhan tanaman padi yang mulai berisi karena isi padi dapat maksimal.

“Namun jika hujan dilengkapi angin kencang tidak bagus bagi pertumbuhan isi karena tanaman padi bergerak, hasilya juga kurang bagus,” kata Slamet.

Kasi Produksi Tanamam Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang Prima Kartika Sari Sp, MM, menjelaskan pada musim tanam pertama luasan padi di kabupaten Rembang mencapai 29.238 Ha.

“Pada musim tanam pertama tanam padi panen diperkirakan mulai bulan Pebruari sampai dengan bulan Mei 2021. Estimasi hasil produksi dimusim tanam (MT) 1 ini mencapai 179,719 ton,” jelas Prima Kartika Sari kepada swatani Senin (1/2/2021).

Prima Kartika Sari mengatakan, jaminan untuk mencapai hasil maksimal di MT 1 yaitu serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) yang biasa menyerang tanaman padi yang ada di Kabupaten Rembang.

“Pertama, busuk batang merupakan penyakit yang menginfeksi tanaman pada bagian kanopi dan menyebabkan tanaman menjadi mudah rebah. Kemudian penyakit tanaman padi yang kedua hama wereng. Hama ini biasanya menyerang daun dan batang pada tumbuhan, sehingga menyebabkan tumbuhan tersebut menjadi mati, ”jelasnya.

Solusi untuk mengatasi adanya OPT (1) pengendalian oleh anggota kelompok tani baik secara masal maupun swadaya. (2) Penggunaan pupuk yang berimbang (3) penggunaan varietas unggul yang tahan OPT.

Menurut Prima Kartika Sari pasca panen, petani harus memperhatikannya juga memperhatikan masa transisi dari tanam pertama menuju tanam ke dua. Ada hal-hal yang harus dilakukan petani laporan mencapai hasil yang maksimal.

“Pertama, mencermati musim kalau dipilih masih memungkinkan untuk tanam padi maka varietas yang unggul umurnya yang pendek. Selanjutnya kalau curah hujannya sudah rendah beralih ke komoditi yang lainnya. Seperti palawija jagung dan kacang hijau, ”tandasnya. (Sutrisno).

 

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *