Rembang, Swatani.id
Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan rawat ratun dan Kebun Benih Datar kepada Kabupaten Rembang yang dimulai sejak bulan Oktober lalu. Kota Garam mendapatkan amunisi untuk pemeliharaan lahan tebu.
Total ada sekitar 1.600 hektar atau sekitar 20 % dari lahan tebu yang ada di Rembang seluas 8.000 hektar. Direktur Tanaman Semusim dan Rempah Direktorat Jendral Perkebunan Kementerian Pertanian Hendratmojo Bagus Hudoro, turun gunung menyapa petani Desa Ketangi Kecamatan Pamotan kemarin Rabu (30/12/2020).
Ia menyampaikan bahwa pihaknya memberikan bantuan kepada Pemkab Rembang salah satunya desa yang disasar adalah Desa Ketangi.
Hendratmojo pada kesempatan itu mengatakan secara keseluruhan kegiatan rawat ratun atau pemeliharaan tunas tebu ini Rembang mendapatkan alokasi 1.600 hektar. Bantuan itu berupa pupuk pestisida juga bantuan untuk perawatan tebu bagi petani.
“Pemerintah melalui Kementerian Pertanian memberikan bantuan salah satunya Kabupaten Rembang. Untuk kegiatan rawat ratun tebu di Desa Ketangi seluas 1.600 ha. Bantuan berupa pupuk, pestisida dan bantuan perawatan untuk petani,” imbuhnya.
Selain itu menurut Hendratmojo Kabupaten Rembang juga menjadi sasaran Pembangunan Kebun Benih Datar (KBD) semacam balai benih untuk mengganti tanaman tebu yang sudah tua pada 2020 dan akan dipanen pada masa panen 2021 mendatang.
“Membutuhkan waktu sekitar 8 bulan, sejak tebu ditanam hingga bisa panen. Lahan seluas 225 hektar, dari luasan itu diharapkan bisa mengganti tanaman tebu yang sudah tua 1.350 hektar.
Kunjungan Hendratmojo kali ini memastikan apakah pelaksanaan di lapangan sesuai target juga untuk memastikan apakah ada kendala dilapangan.
Jika ada kendala bagaimana antisipasinya. “Ini akan bagus. Dari segi cuaca juga mendukung. Antusias dan animo petani juga bersemangat,” ujarnya.
Program ini tentunya diharapakan bisa mengarah pada swasembada gula. Kementerian Pertanian berharap mendapatkan dukungan dari Pemkab Rembang. Melalui Bupati yang menggerakkan Instansi hingga kelembagaan yang terkait.
“Diharapkan semua bekerja sama,” katanya.
Sementara di Jawa Tengah kegiatan tebu ada tiga kabupaten. Yakni Blora, Pati, dan Rembang. Sementara itu, Bupati Rembang Abdul Hafidz menyambut baik adanya bantuan tebu yang hampir generasinya meninggalkan.
Dengan adanya Intervensi tentu ini akan menggerakkan lagi supaya tebu di Rembang ini kembali semula. Dan bisa untuk membantu pencapaian swasembada gula 2023,” terangnya.
Bupati meminta kepada kementerian agar para petani mendapatkan bimbingan teknis (bintek) supaya bantuan yang ada bisa berguna dan bermanfaat, supaya bantuan yang ada bisa tepat waktu, tepat sasaran dan tepat manfaat.
Luas tanaman tebu di Rembang hanya 8 ribu hektar. Mengalami penurunan penurunan yang cukup tajam jika dibandingkan dekade tahun 2010-2014 yang mencapai 40 ribu hektar. (Sutrisno/Rbg).