Meski Pandemi, Volume Lalu Lintas Komoditas Pertanian Asal Flores Meningkat

Flores, Swatani.id

Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Ende melaporkan sepanjang masa pandemi tahun 2020, tiga komoditas unggulan asal Flores meningkat signifikan.

Kopi dilalulintaskan dengan jumlah yang meningkat lebih dua kali lipat dari tahun 2019 sebanyak 194 ton menjadi 631 ton pada tahun 2020 atau 224%. Porang dari 69 ton menjadi 139 ton (102%), dan kelapa bulat 1.632 ton menjadi 2.550 ton (56,2%).

“Selain izin yang diukur, kualitasnya juga baik dan telah melalui tindakan karantina sehingga dapat kami simpan dengan sehat dan aman,” kata Kepala Karantina Pertanian Ende, Kostan Manalu melalui keterangan tertulisnya (31/12).

Menurut Kostan, tidak hanya komoditas asal tumbuhan saja yang meningkat, namun komoditas hewan mencatat peningkatan dibandingkan tahun 2019, yakni masing-masing sapi potong dan madu yang mengalami peningkatan, yakni dari 5.077 ekor menjadi 5.184 ekor (2,1%) dan 5,18 ton menjadi 5,5 ton (6,23%). Hal ini tentunya memberikan tren positif dalam perekonomian bangsa, ”ujarnya.

Seperti diketahui bersama, pandemi yang berlangsung sejak delapan bulan lalu berdampak pada sektor perekomian, pariwisata dan lainnya. Namun, sektor pertanian menjadi salah satu harapan di tengah pandemi untuk membantu perekonomian bangsa. Hal ini dapat menjadi prestasi kerja bersama seluruh pemangku kepentingan sektor pertanian serta program kebijakan yang digagas oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

Sinergi Mendorong Ekspor

Dari data pada sistem perkarantinaan, IQFAST di Karantina Pertanian Ende tercatat beberapa daerah asal produk pertanian unggulan salah satunya Pulau Nusa Bunga, sebagai penghasil subsektor perkebunan dan peternakan. Yakni kakao, biji mete, kelapa, porang, kopi biji, dan sarang burung walet. Tidak hanya itu, dipulau ini juga banyak menghasilkan sapi potong yang selanjutnya dikembangkan di Flores.

Karantina Pertanian Ende selaku koordinator upaya peningkatan ekspor wilayah secara proaktif menggalang kerjasama dengan berbagai entitas di pemerintah daerah, pelaku usaha dan petani. Melalui Gerakan Tigakali Lipat Ekspor Pertanian, Gratieks pihaknya terus meningkatkan sinergistas guna mencapai target peningkatan ekspor pertanian diwilayah kerjanya.

Sebagai informasi, saat ini Kementerian Pertanian difokuskan pada 10 komoditas unggulan yakni kopi, porang, wortel, kakao, kelapa bulat, mede biji, sarang burung walet, lada, mangga, dan kubis. Dan hampir semua komoditas unggulan tersebut ada di Pulau Flores dan Lembata dalam jumlah dan kualitas yang baik. Dengan bersinergi, diharapkan juga kedepan ekspor pertanian dapat langsung dilakukan dari Flores.

“Kami siap memberikan bimbingan teknis bagi petani dan pelaku usaha untuk memenuhi protokol ekspor negara serta akses informasi seluas-luasnya melalui klinik agro ekspor,” jelas Kostan.

Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil jug seluruh jajarannya yang terkenal diseluruh Indonesia siap memberikan percepatan layanan pada proses ekspor pertanian.

“Untuk ekspor, kami siapkan karpet merah. Karena ekspor tidak melulu soal jumlah ini adalah kebanggaan kita dan harapannya sekaligus juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani,” tukas Jamil.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *