Minta Penyuluh Kawal Petani, Mentan : Produksi Tak Boleh Terganggu Sama Sekali

Ciawi, Swatani.id 

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta para penyuluh pertanian untuk secara aktif mengawal dan mendampingi petani. Peran penyuluh menurut Syahrul sangat penting dalam meningkatkan produktivitas petani.

“Sesuai dengan arahan Presiden RI, kita harus menjamin tanggapan pangan rakyat seluruh Indonesia. Ini kebutuhan makanan 270 juta rakyat Indonesia wajib kita kawal, tidak boleh tidak sama sekali, ”ungkap Syahrul saat memberikan arahan pada kegiatan Coaching Penyuluh Pertanian yang dilaksanakan di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Bogor, Senin (5/4 / 2021) siang.

Menurut Syahrul, pendampingan yang dilakukan penyuluh tidak hanya dalam hal produksi, tapi juga biaya pada pasca panennya. Peran penyuluh memang vital dalam pembinaan petani untuk memastikan penerapan, memfasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi petani.

“Pengawalan kita tidak hanya saat di pertanian, tapi membantu setelahnya. Bagaimana kita memperbaiki pasca panen sehingga kerugian (Kehilangan hasil produksi.red) lebih sedikit. Kita juga harus masuk ke hilirisasi sehingga produk yang dihasilkan bisa memiliki nilai tambah dan bisa dijual dengan harga yang baik, ”tutur Syahrul.

Untuk itu, Syahrul juga meminta para penyuluh memanfaatkan teknologi, baik dalam mendampingi petani maupun menjaga kepresisian data pertanian. Kementerian Pertanian (Kementan) pun telah menyediakan aplikasi Simluhtan yang memudahkan pendataan yang dilakukan oleh penyuluh.

“Pertanian tidak boleh salah hitung, tidak boleh salah kalkulasi. Kalau pertanian salah kalkulasi, bisa terancam kehidupan 270 juta masyarakat Indonesia. Senjata bagus, peluru bagus, tapi kalau tidak ada juru tembaknya maka sulit, ”terangnya.

Menyadari pentingnya peran penyuluh, Syahrul pun berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan penyuluh. Karena itu, secara khusus akan kasih pada Presiden Joko Widodo yang telah mendorong pengangkatan penyuluh pertanian dari THL-TBPP menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Ini merupakan upaya yang telah kita perjuangkan sejak lama,” ungkap Syahrul.

Ditemui secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BBPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan Coaching Penyuluh Pertanian yang diselenggarakan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi penyuluh pertanian, khususnya PPPK, guna mengoptimalkan kegiatan pembinaan, pengawalan, dan pendampingan kepada petani.

“Melalui kegiatan ini, diharapkan PPPK mampu menjadi ASN yang profesional, mandiri, dan berdaya saing, serta responsif dalam pelaksanaan tugasnya agar mampu memecahkan permasalahan petani di lapangan sesuai disiplin ilmu pengetahuan yang dimiliki, metodologi dan teknis analisis yang tepat sesuai potensi wilayah masing-masing , ”Katanya.

Harapan penyuluh pertanian dapat secara cepat, akurat, akurat, dengan target yang jelas, mampu bekerja sama, taat aturan, dan siap serta memiliki kemampuan dalam menghadapi perkembangan teknologi di Era Revolusi Industri 4.0 yang menuntut perubahan yang dinamis.

Kegiatan Coaching Penyuluh Pertanian diikuti oleh sebanyak 9.514 orang penyuluh pertanian, terdiri dari 200 orang penyuluh yang hadir secara tatap muka dan mengikuti secara daring dari seluruh Indonesia. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *